MENGATASI WRITER'S BLOCK ( Belajar Menulis Gelombang 25 Pertemuan yang ke - 7 )
Alhamdulillah pada malam hari ini belajar menulis gelombang 25 bersama PGRI, Ojay serta tim solitnya yang luar biasa sudah masuk kepada gelombang yang ke - 7.
Tidak terasa waktu begitu cepat berlalu. Perasaan baru semalam dimulai pertemuan yang pertama eh tak taunya pada malam hari ini sudah tiba saja pada pertemuan yang ke-7. Beginilah waktu itu berjalan dengan begitu cepat dan berlalu.
Sangat pantas lah Allah SWT selalu mengingatkan kita di dalam Al-quran pada surat Al. Ashr. Yang berbunyi, "Demi Masa sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian kecuali orang-orang yang beriman beramal saleh dan orang-orang Yang tolong menolong dalam kebenaran dan orang-orang Yang tolong menolong dalam kesabaran.
Bertindak sebagai moderator pada malam hari ini yakni ibu cantik yang bernama ibu Lely Suryani. Sedangkan narasumbernya adalah ibu yang sangat ayu dan kelihatannya beliau masih sangat muda, yang bernama ibu Ditta Widya Utami, S.Pd, Gr.
Adapun tema yang dibahas pada malam hari ini adalah " Mengatasi Writer's Block ". Apa itu...ayo mari sama-sama kita simak bersama.
Sebelum masuk kepada materi pada malam hari ini terlebih dahulu Ibu moderator kita menyarankan agar menyiapkan segala sesuatunya sebelum acara dimulai, kemudian beliau melanjutkan dengan membuka acara Pelatihan Menulis yang dimulai dengan membaca basmalah. Dilanjutkan dengan memberikan semangat kepada para peserta yang mana Dia berkata "bertepatan dengan harlah Pancasila tanggal 1 Juni dengan semangat patriotisme dan cinta tanah air yang tetap terpatri dalam dada jadilah penulis dan penggiat literasi yang selalu menjunjung nilai-nilai luhur bangsa memiliki wawasan kebangsaan yang kuat sekaligus maju dalam wawasan global yang mendunia " wow...sungguh motivasi yang sangat luar biasa.
Sebagaimana biasa acara dimulai pada jam 19.00 WIB, sebelum masuk kepada materi maka Ibu moderator menyampaikan bahwa pada malam hari ini runtutan acara akan dibagi menjadi 5 sesi yaitu :
1. Pembukaan
2. Perkenalan
3. Uraian materi
4. Tanya jawab
5. Penutup
Moderator membuka acara dengan basmalah kemudian memperkenalkan Ibu narasumber melalui sebuah puisi.
Dara cantik muda belia
Indah dipandang penuh pesona
Iiada henti melaju berkarya
Talentanya sigap membahana
Aktivis literasi yang luar biasa
Written block tema malam ini
Ide bisa hilang, musnah ditelan bumi
Dia datang membawa misi
Yakin dan mantap untuk berbagi
Ada banyak kebermanfaatan menanti
Usah ragu mantapkan jiwa
Takkan ada yang sia-sia
Acap kali raga menyapa
Menulislah goreskan pena
Ide bertebaran menghiasi dunia
Mantap... Luar biasa
Ketika melihat biodatanya ternyata beliau bukanlah orang sembarangan dan memang beliau adalah orang yang sangat hebat dibuktikan dengan karya-karyanya yang bertebaran sangat banyak.
Kemudian ibu moderator mempersilahkan Ibu narasumber yang cantik ini untuk masuk grup dan menyapa kami semua, beliau pun dengan ramah mengucapkan bismillah dan menyapa dengan ucapan salam.
Sebelum masuk kepada materi Ibu narasumber cantik pun mengatakan bahwa beliau jadi hebat adalah karena belajar di ruang grup ini bersama PGRI OmJay dan tim solidnya pada gelombang yang ke-7.
Kemudian dia mengatakan bahwa pada gelombang yang ke-7 itulah terbitnya bukunya yang pertama dalam asuhan Om Jay bersama Prof Eko.
Setelah itu barulah beliau melanjutkan dengan materi. Beliau mengatakan bahwa pada malam ini dia akan berbagi tentang sebuah istilah yang dipopulerkan pertama kali oleh psiko analisis Edmund bergler yakni : Writers Block
Sebelum melanjutkan materi para peserta ditantang untuk menulis tentang Pancasila.
Ketentuannya sebagai berikut :
Buat tulisan satu paragraf minimal 5 kalimat berisi tentang pengalaman pribadi atau praktik baik, tulisan atau pengalaman disesuaikan dengan profesi atau sebagai penulis harus berkaitan dengan salah satu sila Pancasila. Peserta diberi waktu hanya 10 menit. Saya pun menulis untuk menjawab tantangan sebagai berikut sebagai berikut.
Nama Elmi safridati
Sebagaimana kita tahu bahwa Pancasila sebagai dasar negara berarti Pancasila dijadikan pedoman dalam bertingkah laku baik dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara maka hal ini tentu harus dikembangkan dalam mengajar dan mendidik anak-anak kita di sekolah supaya mereka tahu bahwa dalam kehidupan sehari-hari kita harus berpedoman kepada Pancasila sebagai dasar negara kita.
Kemudian mengingat waktu maka Ibu moderator meminta agar narasumber melanjutkan materinya. Ibu narasumber pun melanjutkan materinya.
Selanjutnya Ibu narasumber memulai dengan pertanyaan.
Bagaimana Bapak Ibu ? apakah ada yang sempat merasa tak punya ide menulis kata beliau. Atau sudah menulis tapi kemudian kehilangan kata-kata.
Seperti menulis tentang Pancasila mungkin mudah namun ketika ditambah syarat harus dikaitkan dengan profesi berupa pengalaman pribadi serta harus terkait salah satu sila Pancasila mungkin kemampuan menulis kita akan merlambat.
Nah kalau iya bisa jadi kita sedang terserang wither's Block yaitu kebuntuan menulis kata beliau.
Wikipedia mengartikan writer's block sebagai keadaan saat penulis kehilangan kemampuan menulis atau tidak menemukan gagasan baru untuk tulisannya. Sebagaimana seperti yang ada di bawah ini.
Sulit fokus Tidak ada inspirasi menulis, atau menulis lebih lambat dari biasanya, merasa stres dan frustasi untuk menulis merupakan sebagian dari tanda-tanda kita terserang WB kata ibu Narasumber.
Dan ini bisa menimpa penulis pemula maupun profesional karena WB umumnya tidak disebabkan oleh masalah komitmen atau kompetensi penulis jelasnya.
Kalau timbul pertanyaan, Berapa lama wb terjadi ?
Jawabannya tergantung seberapa cepat seorang penulis mampu mengatasi kondisi WB tersebut dengan kata lain WB bisa terjadi dalam hitungan menit jam hari bulan bahkan bertahun-tahun kata ibu Narasumber.
Sekarang tergantung penulisnya, Mau sampai kapan kita biarkan WB ini berlangsung.
Agar bisa mengatasi WB langkah pertama yang harus kita lakukan adalah mengetahui penyebabnya.
Lalu apa saja penyebab WB ?
Dari berbagai media dan artikel yang tersebar di dunia maya ditambah dengan pengalaman pribadi ada beberapa kemungkinan yang bisa menyebabkan WB sebagaimana tertulis dalam foto di atas. Begitulah ibu Narasumber menjelaskan.
Mari kita diskusikan lebih lanjut kata beliau.
Mencoba metode atau topik baru dalam menulis bisa jadi salah satu penyebab WB.
Misal seperti tantangan kita di awal tadi.
Bgi yang mengetahui sejarah hari lahirnya Pancasila mungkin takkan mengalami kesulitan dalam menulis tapi bagaimana dengan orang-orang yang merasa bahwa ini adalah topik baru dalam bahan tulisan mereka.
Maka WB bisa saja datang kepada orang-orang yang masih asing dengan topik tulisannya tapi jika kemudian kita teguhkan komitmen lalu mencari bahan bacaan tambahan maka WB yang terbentuk bisa segera kita hancurkan.
Cara mengatasinya adalah membaca referensi tambahan hal ini adalah salah satu solusi mengatasi WB kata ibu Narasumber.
Tak hanya topik baru metode baru dalam menulis pun rupanya bisa juga membuat kita terserang WB.
Misal jika kita terbiasa menulis karya tulis ilmiah kemudian diminta membuat puisi keduanya tentu memiliki metode penulisan yang berbeda bagi yang belum terbiasa tentu akan mengalami kesulitan saat harus menulisnya pada kasus ini mempelajari teknik dan banyak berlatih menulis merupakan solusi terbaik untuk meminimalkan dampak WB
Dalam sebuah jurnal berjudul stres dan solusinya dalam perspektif psikologi dan Islam yang ditulis oleh admin admin dan himma ( 2019 ) disebutkan bahwa:
Stres adalah respon tubuh yang diakibatkan karena adanya tuntutan dari luar diri individu melebihi kemampuan dalam memenuhi tuntutan untuk mengatasi dan menyelesaikan masalah tersebut. Baik stres lelah fisik maupun mental bisa juga menjadi sebab-sebab kita terserang WB.
Misal kita dituntut menyelesaikan tulisan untuk segera dikirim ketika stres bisa jadi kita malah kehilangan inspirasi untuk melanjutkan menulis meski stres dan lelah fisik bisa menyebabkan WB sesungguhnya menulis pun bisa dijadikan salah satu cara healing terbaik.
Caranya dengan metode jurnal meditasi yaitu menulis bebas untuk mengungkapkan apa yang sedang kita rasakan tanpa menghakimi semua perasaan yang kita tulis tersebut buat saja tulisan ekspresif curhat tentang segala yang dirasa dikeluhkan jika ada dan sebagainya jika sudah tenang semoga kembali muncul inspirasi untuk melanjutkan menulis terakhir Salah satu hal yang dapat menyebabkan WB adalah terlalu perfeksionis kata beliau.
Keren resumenya lengkap
BalasHapusTerimakasih banyak Bu nin
HapusKereen, Go semangat selalu
BalasHapusOk Bun...terus semangat
HapusYuk tetap semangat pak...
BalasHapusTerimakasih banyak Bun...
BalasHapusBu elmi pemaparan nya lengkap bana
BalasHapusHaha, tarimokasih banyak Bun punyo Bundo pun lengkap Bana juo...
HapusMantul resumenya bu Elmi... lengkap...
BalasHapusTerima kasih tetap semangat
Hapuskeren bu.... lengkap
BalasHapusTerimakasih banyak bu
HapusMasya Allah resumex lengkap mantap Bu.
BalasHapusTapi enak dibaca
BalasHapusSuper lengkap
BalasHapusMantap, seperti bercerita kembali bu...
BalasHapus