Tidak Ada yang Tidak Mungkin, yang Penting Ada Kemauan

Tidak Ada yang Tidak Mungkin, yang Penting Ada Kemauan 

Sebagai seorang guru yang mengajar cukup jauh dari rumah, memakan waktu lebih kurang satu jam dengan sepeda motor, karena sekolah berada pada dusun yang lumayan jauh dari kecamatan tempat saya tinggal. Namun demikian tidak ada yang bisa menghalangi niat saya untuk mencoba membuka usaha baru yakninya membuka warung miso.

Berawal dari kegemaran saya dan anak saya makan miso, maka timbullah niat tersebut di hati kenapa tidak saya aja yang menjual miso begitu. Setelah dipikir-pikir dan berembuk dengan suami dan anak saya maka dapat diambil kesepakatan untuk memantapkan hati dalam membuka warung miso. 

Alhamdulillah support dari suami dan anak serta sahabat-sahabat saya, maka jadilah warung Miso ini. Warung Miso saya ini saya beri nama dengan "Warung Miso Bu Elmi." Ini adalah usulan dari anak saya karena pertimbangannya adalah bahwa saya sudah punya banyak sahabat. Jadi kalau orang yang mau mencarinya tidak susah lagi 

Warung ini pun bertali dengan pangkas kami. Usaha pangkas adalah punya suami dan anak saya. Karena suami saya juga guru maka dibuatlah nama pangkasnya dengan, "Pangkas Pak Guru." 

Warung Miso ini saya buka pada tanggal empat Mei dua ribu dua puluh lima. Alhamdulillah begitu dibuka pada jam dua siang ada yang datang membeli. Hati saya sangat bahagia sekali. Rasa penat yang dari pagi meracik bumbu dan mempersiapkan segala macamnya hilang seketika. 

Alhamdulillah sampai hari ini pekerjaan saya di warung Miso sebagai pekerjaan sampingan berjalan dengan lancar. Adapun jadwal buka warung Miso saya ini, jika pada hari libur, saya buka warung ini dari pagi. Jika hari kerja saya buka warung miso saya sepulang sekolah pada jam lima sore. 

Rata-rata waktu bukanya warung Miso saya ini sudah sampai ke beberapa masyarakat yang ada di Kandis ataupun di luar Kandis. Jadi kebanyakan orang yang mau makan miso saya datangnya sore bahkan malam.  Malam saya buka sampai jam sepuluh atau kalau kasih ada pembeli saya buka sampai jam sebelas malam. 

Tentang usaha warung Miso saya ini, banyak sekali pendapat para sahabat saya. Ada yang mengatakan kenapa baru sekarang bukanya kenapa tidak dari dahulu gitu. Ada juga yang bilang apa ga' capek kan sudah kerja, ada juga yang bilang untuk apa lagi cari uang kan udah ada gaji PPPK. Semua itu saya jawab dengan senyuman saja. 

Kenapa baru sekarang, ya anggap saja baru sekarang terbukanya rezeki saya di sini. Kalau capek ya pasti adalah ya, jangankan kerja, tidur aja di rumah rasanya juga capek. Untuk apalagi mencari uang, ya yang namanya hidup tentunya butuh uang yang babyak ya. Bukannya tidak bersyukur saya sudah lulus PPPK, saya sangat bersyukur, cuma warung Miso ini hanyalah sebagai mata pencaharian sampingan saja bagi saya. 

Di warung Miso inilah saya melepaskan penat sepulang bekerja. Kalau hari libur saya curahkan semua kegiatan saya di warung ini. Saat ini hikmah dari berdirinya warung miso saya ini adalah sebagai ajang silaturahmi bagi semuanya. Baik itu bagi anak-anak didik saya yang ada di Muhammadiyah dahulu, maupun bagi sahabat-sahabat saya yang tergabung di sekolah swasta atau lainnya sebelum saya lulus PPPK. 

Saat ini mereka pada datang ke warung miso saya. Di sinilah kami bercandatawa kembali. Mengingat kenangan lama yang pernah terukir saat masih bersama. Kalaulah tidak ada warung Miso saya ini maka kecil sekali kemungkinan saya akan berjumpa dengan anak-anak didik saya yang sudah berkeluarga, maupun yang masih kuliyah atau bekerja. Begitu juga dengan sahabat-sahabat saya yang sudah berserak. Ada yang juga sudah lulus PPPK ada juga yang masih mengabdi si sekolah-sekolah swasta. 

Alhamdulillah terima kasih banyak ya Allah atas nikmat-Mu yang telah engkau berikan kepadaku. Inilah hikmah dari sebuah warung Miso yang telah saya miliki. Walau besarnya tak seberapa tapi telah menyatukan kami kembali di sini. Bahagianya hati sungguh tak terkira. Rezeki datang silaturahmi terjalin erat kembali. Terimakasih banyak untuk semuanya. Terimakasih ya Allah. Alhamdulillah 'alaa kulli haalin wa fii kulli haalin. Ilaahi anta maqsudi waridhoka mathlubi.  Sungguh di balik usaha pasti ada rezeki yang tidak disangka-sangka. 

Kandis Riau, 15 Mei 2025
Seorang hamba yang mulai merintis usaha baru
mohon doa semoga usahaku lancar

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENDIDIK DENGAN HATI

Pelatihan Belajar Menulis Pertemuan Ke - 3 Gelombang 25

Belajar Menulis Pertemuan Ke -2