Tiga Tahun Terasa Sangatlah Singkat
Tiga Tahun Terasa Sangatlah Singkat
Tiada terasa hari yang ditunggu telah tiba. Saatnya berpisah dengan anak-anak yang dicintai. Walau aku baru dua tahun bersama mereka, namun keakraban terjalin begitu indah. Seolah aku di sana mendidik mereka sudah bertahun-tahun lamanya.
Hari ini dengan usapan air mata mereka kami lepas bersama. Setelah serangkaian kegiatan masak-memasak digelar dari pagi hari. Mereka semua terlihat asyik saat memasak masakan kesukaan masingmasing. Namun diraut wajah mereka sangat tergambar aura kesedihan akan adanya kata-kata perpisahan yang akan disampaikan dan didengarkan.
Setelah mereka semua kelas sembilan selesai memasak yang dibagi perkelompok, maka mereka semua berganti pakaian dari semula berbaju olahraga diganti dengan baju putih biru. Hal ini dilakukan untuk sesi fhoto bersama. Mereka fhoto bersama di halaman SMPN 5 Kandis.
Pentas yang terbuat dari susunan meja dan kursi disiapkan oleh perangkat OSIS dari kls tujuh dan kelas delapan. Setelah semuanya dirasa siap untuk ditempati untuk sesi fhoto bersama maka semua siswa kelas sembilan dan juga seluruh dewan guru beranjak menuju tempat tersebut.
Bu Sri sibuk mengatur anak-anak kelas smbilan yang akan melaukan fhoto bareng. Ini adalah seremonial sebelum makan bersama. Saat fhoto bersama aura kesedihan sudah menari diwajah mereka. Namun demi kenangan indah yang dilakukan dalam keadaan yang sangat sederhana ini, maka mereka semua bisa diatur dengan tertib.
Selesai fhoto bareng maka masuklah ke acara puncak yakninya acara perpisahan yang digelar di ruang aula SMPN 5 Kandis. Dalam menyampaikan kata-kata perpisahan ini diambil dari beberapa orang. Diantaranya, dari kepala sekolah, wali kelas sembilan, ketua OSIS, perwakilan dari kls sembilan, dan perwakilan dari kelas delapan.
Dalam hal ini acara berlangsung sangat hikmat. Namun ketika ketua OSIS yang bernama Yulia Sempa Dila, menyampaikan ucapan terimakasih dengan deraian air mata mewakili rekan-rekannya dari kelas sembilan, semua yang hadir sesegukan menahan tangis.
Walau acara perpisahan ini sangatlah sederhana, namun tidak mengurangkan arti akan perpisahan itu sendiri. Perpisahan tetaplah perpisahan, walau digelar dengan cara yang jauh dari kata mewah. Tapi kami semua merasa seolah memiliki tulang yang sangat rapuh hari ini. Hati begitu sedih melihat deraian air mata anak-anak kelas sembilan.
Walau ada yang melempar senyum namun itu adalah senyum yang bercampur dengan air mata. Terlihat sekali bahwa mereka semua sangat sedih meninggalkan halaman sekolah.
SMPN 5 Kandis adalah rumah tempat belajar dan bermain bagi mereka semua. Guru-guru adalah orang tua sebagai ayah dan ibu bagi mereka. Sahabat-sahabatnya adalah saudara bagi mereka.
Pergilah nak, kejarlah cita-citamu. Kami ikhlas melepas kepergianmu. Walau sungguh berat di hati ini untuk melepasmu pergi. Namun inilah hidup yang harus dijalani. Perjalananmu masih panjang. Masa depanmu masih panjang yang harus diperjuangkan.
Pesan dari ibu sebagai gurumu. "Tetaplah jadi anak yang baik di manapun kamu berada. Kejarlah cita-citamu sebelum kamu mengejar cinta. Masa depan itu butuh perjuangan. Maka berjuanglah untuk mendapatkan kemenangan. Jangan pernah surutkan langkahmu sebelum kamu berhasil menjadi anak-anak yang sukses. Do'a kami guru-gurumu selalu menyertaimu di manapun kamu berada. Kesuksesanmu adalah kebanggaan dan kebahagiaan bagi kami."
Selamat jalan ananda kelas sembilan. Semoga kalian semua selalu sukses dalam meraih cita-cita. Aamiin
Riau, 21 Mei 2025
ELMI SAFRIDATI
Komentar
Posting Komentar