Begal di Jalanan Membuat Masyarakat Takut untuk Ke luar Rumah

Begal di Jalanan Membuat Masyarakat Takut Untuk Ke luar Rumah 

Akhir-akhir ini banyak sekali kejadian yang tak terduga. Menandakan bahwa negeri kita ini sedang tidak baik-baik saja. Contohnya saja beberapa hari belakangan ini telah terjadi pembegalan terhadap suami  sahabat saya. 

Suami sahabat saya berangkat dari rumahnya pada jam sepuluh malam pergi ke luar rumah membelikan makanan ringan buat anaknya yang pada saat itu sang anak menginap di rumah neneknya. Namun di tengah perjalanan tiba-tiba dia dicegat oleh dua orang preman yang tidak dikenal.

Dengan hati berdebar terpaksa sepeda motornya ia hentikan secara mendadak. Sulit sekali baginya untuk mengenali pemuda itu karena keduanya memakai masker hitam. Yang terlihat hanyalah kedua bola matanya saja.

Dengan menudingkan senjata tajam kepada pemuda itu mengancam suami sahabat saya yang bernama Riski. Ia meminta semua barang berharganya untuk diserahkan. Namun dengan cepat Riski mematikan kontak sepeda motornya dan membuang kuncinya ke semak belukar. 

Melihat Riski membuang kunci sepeda motornya sipembegal bertambah marah. Pembegal itu hanya mengendarai sepeda motor pula, kalau mereka dengan mobil tentunya sepeda motor Riski sudah berhasil dibawanya pergi.  

Kejadian itu memang terjadi di tempat yang sangat sepi dan jauh dari rumah penduduk. Agar tidak terlihat oleh orang yang berlalu lalang maka Riski dibawa oleh kedua pemuda itu ke semak-semak yang ada dipinggir jalan, sehingga tidak ada satupun yang bisa melihat kejadiannya.

Disemak-semak itulah Riski diancam oleh dibegal akan dibunuh. Namun Riski melindungi lehernya dari pisau yang dipegang oleh dibegal. Sehingga yang luka parah bagian tangannya saja.  Menurut ceritanya Riski sempat baku hantam dengan sipembegal. Namun karena pembegal itu dua orang maka Riski pun kalah.

Akan tetapi  uang, HP dan barang berharga lainnya berhasil dirampas sama pembegal dan dibawa kabu. Sedangkan Riski dan kotornya ditinggalkan begitu saja salam keadaan terluka parah. Beruntung Riski masih bisa bangun dan berjalan tertatih-tatih.

Dengan darah yang bercucuran dikedua tangannya Riski mendorong sepeda motornya dari tempat itu. Setelah berjalan beberapa kilo dari tempat kejadian, barulah Riski berjumpa dengan sebuah warung yang ada dipinggir jakan. Di sanalah Riski minta tolong kepada pemilik warung dan orang yang ada di sana untuk mengantarnya pulang ke rumah mamak mertuanya. 

Akhirnya sepeda motor Riski dinaikkan ke atas mobil dan Riski diantar ke rumah mertuanya oleh orang yang punya warung. Sampai di rumah mertuanya, Riski pingsan dan semua orang kaget melihat Riski bersimbah darah.

Mamak mertuanya panik dan Riski dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk diobati. Karena luka terlalu banyak maka ada yang dijahit dan ada juga yang hanya diobati saja. Mendengar Khabar ini kami semua geram dengan dibegal dan merasa kasihan terhadap Riski. 

Semenjak kejadian itu barulah diadakan ronda malam disekitar tempat kejadian. Namun sipembegal belum berhasil ditangkap sampai saat ini, dan sepertinya mereka tahu bahwa masyarakat sudah mengadakan ronda malam, maka aksinyapun dilakukan di tempat lain. 

Semoga saja kedua pembegal itu bisa ditangkap secepatnya agar tidak da lagi kejadian seperti ini. Masyarakat tentunya menginginkan keamanan di mana saja mereka berada. Semoga kita semua terhindar dari hal yang seperti ini. Aamiin..


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENDIDIK DENGAN HATI

Pelatihan Belajar Menulis Pertemuan Ke - 3 Gelombang 25

Puisi : Keheningan malam, Menyapa Jiwa yang Sepi